Nuklir
Nuklir berasal dari bahasa latin yang merupakan nucleus yang berarti inti. Yang di maksud adalah,
dalam reaksi nuklir melibatkan inti atom dimana inti atom tersusun atas neutron
dan proton, tidak seperti reaksi kimia yang hanya melibatkan electron
saja. Reaksi nuklir adalah sebuah proses dimana dua nukleus atau partikel nuklir
bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal. Reaktor
nuklir adalah tempat/perangkat dimana reaksi nuklir berantai dibuat, diatur dan
dijaga kesinambungannya pada laju yang tetap (berlawanan dengan bom nuklir,
dimana reaksi berantai terjadi pada orde pecahan detik, reaksi ini tidak terkontrol).
Manfaat reaktor nuklir sebagai pembangkit energi listrik, pembuatan radioisotop
(isotop radioaktif) dan untuk penelitian, Untuk memproduksi plutonium sebagai
bahan senjata nuklir. Sebuah reaktor nuklir paling tidak memiliki empat
komponen dasar, yaitu elemen bahan bakar, moderator neutron, batang kendali,
dan perisai beton (Hasbullah, 2011) .
Reaksi nuklir dibagi menjadi dua, yaitu reaksi fisi dan reaksi fusi. Fusi nuklir (reaksi
termonuklir) adalah sebuah proses di mana dua inti atom bergabung, membentuk
inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi. Fusi nuklir adalah sumber
energi yang menyebabkan bintang bersinar, dan Bom Hidrogen meledak. Senjata
nuklir adalah senjata yang menggunakan prinsip reaksi fisi nuklir dan fusi
nuklir. Sebuah inti berat yang ditumbuk oleh partikel (misalnya neutron) dapat
membelah menjadi dua inti yang lebih ringan dan beberapa partikel lain.
Mekanisme semacam ini disebut pembelahan inti atau fisi nuklir. Contoh reaksi
fisi adalah uranium yang ditumbuk atau menyerap neutron lambat (Hasbullah, 2011) .
Reaksi fisi uranium
seperti di atas menghasilkan neutron selain dua buah inti atom yang lebih ringan.
Neutron ini dapat menumbuk (diserap) kembali oleh inti uranium untuk membentuk
reaksi fisi berikutnya. Mekanisme ini terus terjadi dalam waktu yang sangat cepat
membentuk reaksi berantai tak terkendali. Akibatnya, terjadi pelepasan energi
yang besar dalam waktu singkat.
Klasifikasi Reaktor
Nuklir antara lain Berdasarkan perbedaan spektrum energi neutron (reaktor
cepat, reaktor termal), Berdasarkan jenis material yang digunakan sebagai moderator
dan pendingin (Magnox, AGR, LWR, HWR, RBMK, HTGR), Bardasarkan fungsi (reaktor
riset, converter,reaktor daya) (Hasbullah, 2011) .
Pressurized Water Reactor
antara lain PWR adalah reaktor air bertekanan (pressurized water reactor/PWR), Energi
yang dihasilkan di dalam reaktor nuklir berupa kalor atau panas yang dihasilkan
oleh batang-batang bahan bakar, Kalor atau panas dialirkan keluar dari teras reaktor
bersama air menuju alat penukar panas (heat exchanger). Reaktor ini memisahkan
uap panas dari air dan dialirkan menuju turbin untuk menggerakkan turbin
menghasilkan listrik Sedangkan air didinginkan dan dipompa kembali menuju
reaktor.Uap air dingin yang mengalir keluar setelah melewati turbin dipompa
kembali ke dalam reactor (Hasbullah, 2011) .
Nuklir di
Indonesia dimanfaatkan untuk PLTN dengan reactor air tekanan (RAT). Pada PLTN
jenis RAT, energy kalor yang begitu besar dari reaksi fisi (eksoterm) akan
digunakan untuk memanaskan air, dan menghasilkan uap bertekanan tinggi yang
digunakan untuk memutar turbin. Selanjutnya uap akan didinginkan kembali oleh
air laut yang di pompa ke system condenser. Setelah uap didinginkan dan
menjadi air, maka air tersebut akan dipompa ke reactor untuk di panaskan
kembali. Proses tersebut terus berlangsung secara berulang-ulang. Apabila lingkungan cukup
dekat dari daerah pengembangan nuklir, bisa melakukan pencegahan dari
paparan radiasi dengan mengenakan masker untuk menutup mulut dan hidung,
yakni berupa kain, handuk atau saputangan basah, guna mencegah terhirupnya substansi
radioaktif. Kulit juga sebaiknya diupayakan sesedikit mungkin terekspos
udara. Sekembalinya dari luar ruangan, sebaiknya mengganti pakaian serta
mencuci tangan dan muka. Hindari meminum air sumur dan makanan yang telah
ditinggalkan di luar ruangan, dan menjauhi daerah limbah radioaktif. Limbah gas
dapat berasal dari tambang uranium, pabrik pengolahan-pemurnian-konversi
uranium, operasi reaktor nuklir, dll. Hal yang patut diperhatikan dalam
pembuangan limbah radioaktif gas adalah aktivitas yang dibuang, bukan
konsentrasinya. Efek dari jumlah aktivitas yang dibuang tergantung pada lokasi,
tinggi cerobong gas, arah, dan kecepatan angin (Radityatama, 2013) . Berdasarkan standar IAEA, limbah
radioaktif gas diklasifikasikan menjadi :
Ø Kategori 1
: efluen gas yang mengandung radionuklida dengan konsentrasi ≤ 10-10 Ci/m3.
Gas ini biasanya tidak perlu diolah, langsung dibuang menuju cerobong.
Ø Kategori 2 : efluen
gas dengan konsentrasi lebih dari 10-10 Ci/m3 dan
≤ 10-6Ci/m3. Gas ini dilewatkan saringan terlebih dahulu
kemudian dilepas ke cerobong.
Ø Kategori 3 :
efluen gas dengan konsentrasi lebih tinggi dari 10-6 Ci/m3.
Sebelum dibuang melalui cerobong, gas ini perlu diolah dengan teknik khusus
(scrubbing, filtrasi, dll.)
DAFTAR PUSTAKA
Hasbullah, S. M. (2011). Konversi Energi Nuklir.
Retrieved Oktober Sabtu, 2014, from pdf: http://file.upi.edu
Radityatama, R. Y. (2013). Nuklir. Retrieved
Oktober Sabtu, 2014, from blogspot: http://ssllaasshh.blogspot.com
DAFTAR
GAMBAR









